Saat ini saya seperti itu dalam menulis tulisan ini. Nulis, ga, nulis, ga. Kayanya pengen nulis, tapi nulis apa.
Dengan mengumpulkan niat, saya pun bertekad untuk menghasilkan sebuah tulisan sebagai janji kepada diri sendiri dan seorang sahabat. Hal ini karena sudah saking lamanya saya tidak melanjutkan blog ini. Padahal ada part lain yang harus dan bisa diceritakan tentang perjalana saya memburu tempat-tempat Kimi no Na Wa.
Ditemani lagu-lagu Kimi no Na Wa versi orkestra di Youtube, mari kita anggap ini sebagai sebuah tulisan selingan - OVA - begitulah. Sebuah tulisan tentang beberapa foto yang akan saya share di setelah ini.
Anda suka anime?
Suatu ketika saya melakukan pelanggaran (lagi) di Gakuen 😅. Seperti rule yang sudah ada, saya harus menulis MAG-Card, sebuah kartu berisikan apa kesalahan saya, kenapa bisa terjadi, dan bagaimana supaya tidak terjadi lagi. Ya, salah satu sistem yang dibuat supaya setiap aturan yang kita langgar dapat terselesaikan dengan melakukan meng-improve diri. Kartu itu pun harus dibawa untuk counseling dengan shidouin (instruktur) grup saya.Singkat cerita, setelah counseling selesai, saya bertanya; "Satou Shidouin, Anda suka anime?", "Tentu! Ada toko anime di OASIS 21, Nagoya. Cobalah ke sana" Kebetulan sekali, sudah hampir 1 tahun di Kariya tapi saya belum menjelajahi OASIS 21.
Yosh.
gb.1 maps dormitory to OASIS 21
Weekend tiba.
Memakan waktu hampir 1 jam menuju OASIS 21 dari asrama. OASIS 21 itu sendiri adalah nama tempat semacam "mall" yang terletak di Nagoya. Sempat agak bingung karena menembus area pertokoan dari sejak turun di stasiun. Dan kami pun tiba di lokasi.
Menuju toko anime yang dimaksud, dan cukup senang! Iya, cukup. Yah, namanya toko di mall, barang nya pasti barang baru. Harga? so pasti mahal. Saya lebih prefer ke toko barang bekas untuk berburu action figure (kalau sempat akan saya bahas kelak).
Cukup melihat isi toko, di kejauhan "eh, itu toko anime juga?"
Daann..
Bertemu Totoro dkk
gb.2 berfoto dengan Totoro
Ternyata itu toko resmi souvenir Studio Ghibli! Menyeruak ke dalam toko, kaki saya maunya ke kanan, mata saya maunya ke kiri. Saking bingung bin excited melihat pernak pernik yang ada. Ingin rasanya beli ini dan itu, tapi sadar uang, akhirnya saya hanya beli beberapa barang saja yang murah tapi (tentu saja) menarik 😆.
OASIS 21: Si Atap Oval dan Nagoya Tower
Selesai, saya dan teman-teman pun ke luar dan melihat bangunan OASIS 21 dari arah luar. Ia memiliki bentuk oval, dengan tudung / atap yang tidak langsung menempel dengan si pertokoan (untuk lebih jelas mungkin bisa googling, karena saya tidak punya foto nya😞).
gb.3 penampakan bagian luar OASIS 21
Langit cerah kala itu sangat cocok untuk jalan-jalan memang. Puas berfoto-foto di depan, kami pun berkeliling.
Ternyata ada tangga yang bisa dinaiki menuju bagian atas gedung. Di sana ada semacam kolam? dan tampak setengah Nagoya Tower menjulang hingga atasnya.
gb.4 bagian atas: kolam dengan view Nagoya Tower
Berfoto kembali, dan kami sudahi perjalanan kali ini dan mengarah menuju asrama.
Begitulah sepenggal kisah pengantar kali ini. Semoga bermanfaat minimal untuk diri saya sendiri sebagai pengingat moment dan trigger untuk melanjutkan chapter-chapter lain di blog ini.
Sudah pukul 21.15 WIB, Youtube di laptop sudah saya stop, dan mata sudah cukup berat. Semoga dini hari nanti saya bisa bangun sahur Ya Allah.
Aamiin.
Selamat berpuasa dan semoga per-corona-an bisa segera reda kemudian hilang (saat ini saya terjebak di kosan Karawang tidak bisa pulang ke Jakarta soalnya 😭)
fin.
Akhirnya ditulis juga!!
BalasHapusHahaha tinggal istiqomah nya nih 😅😆💪🏻
HapusAkhirnyaaaa lanjutkannn
BalasHapusYeaay!! *linting lengan baju*
Hapus